1.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, tidur, sampai menjaga kesehatanpun, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Misalkan kita sedang berada di kampus, maka lingkungan biotiknya berupa teman-teman kita, dosen, karyawan kampus, dan semua orang yang ada di kampus, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di taman-taman kampus serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Sedangkan lingkungan abiotik kita adalah berupa udara, meja, kursi,papan tulis, gedung kampus, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar kita.
Sedangkan lingkungan yang terdiri dari sesama manusia sering kali disebut juga sebagai lingkungan sosial. Contohnya seperti perkumpulan, kelompok organisasi, sampai keluarga besar yang mengatas namakan golongan, yayasan atau sekolah. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
1.2. FUNGSI LIMGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Manusia makan dari tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian atau buah-buahan seperti beras, jagung, tomat dan lain-lain. Manusia makan daging hewan, yang juga merupakan bagian dari lingkungan. Dari lingkungan hidupnya manusia manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara, sinar matahari dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya.
Tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam berinteraksi dengan makhluk lingkungan yang lainnyapun terutama sesama manusia, manusia juga memerlukan yang namanya lingkungan. Contohnya seperti berinteraksi sesama manusia dan berkelompok atau berorganisasi, itu tidak luput dari peranan penting dari lingkungan.
1.3. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Hidup disebut juga dengan lingkungan hidup manusia. Istilah ini biasa dipakai dengan lingkungan hidup, bahkan seringkali dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai “lingkungan” saja.
Dari definisi-definisi di atas, maka pengertian lingkungan hidup itu dapat dirangkum dalam satu rangkaian unsur-unsur sebagai berikut :
1. Semua benda berupa manusia, hewan, tumbuhan, organisme, tanah, air, udara dan lain-lain. Keseluruhan yang disebutkan ini digolongkan sebagai “materi”. Sedangkan satuan-satuannya disebut sebagai “komponen”.
2. Daya, disebut juga energy.
3. Keadaan, disebut juga situasi atau kondisi.
4. Perilaku atau tabiat.
5. Ruang, yaitu berbagai komponen berada.
6. Proses interaksi, disebut juga saling mempengaruhi, atau biasa pula disebut dengan jaringan kehidupan.
Istilah lingkungan hidup sering kali kita gunakan untuk menyebutkan segala sesuatu yang menyangkut dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup yang ada di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.3.1 Unsur Hayati (Biotik)
Unsur Hayati (Biotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Jika kita sedang berada di taman sekitar atau halaman kampus maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika kita sedang berada di ruang kelas, maka lingkungan hayati kita didominan oleh teman-teman kita atau sesama manusia.
1.3.2. Unsur Sosial Budaya
Unsur Sosial Budaya yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. Sehingga setiap masyarakat dapat hidup nyaman karena selain mereka harus memenuhi kewajiban mereka dalam kehidupan bermasyarakat mereka juga akan mendapatkan hak-hak mereka untuk hidup sejahtera.
1.3.3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur Fisik (Abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tak hidup seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kaelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi apabila air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi ini akan berlangsung tidak normal dan tidak sewajarnya. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak dan tumbuhan mati karna kekurangan air, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain sebagainya.
1.4. MANUSIA
Manusia adalah salah satu komponen lingkungan hidup, yang memiliki cirri yang sangat berbeda dengan komponen-komponen lingkungan lainnya. Perbedaan yang sangat hakiki dengan makhluk hidup lainnya ialah, manusia memiliki akal atau kecerdikan.maka dari itulah manusia memiliki peran yang begitu dominan dalam dalam kehidupan ekologis bumi.
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, berikut adalah pengertian secara detail tentang manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial :
1.4.1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya “tidak terbagi, atau satu kesatuan”. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja, kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
1.4.2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
1.5. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1.5.1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup karena faktor Peristiwa Alam
Contoh bentuk kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh peristiwa alam tidak lain lagi yaitu Bencana Alam. Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia yang memporak-porandakan tanah air tercinta. Contohnya bencana Tsunami yang terjadi di bumi Aceh dan Nias, serta gempa yang berkekuatan +7,2 sekala Richter yang menggoncang dan meratakan kawasan kota Padang dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk permukaan bumi kita.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
a) Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Peristiwa alam seperti ini bukan hanya dapat menimbulkan kerugian materi saja, tapi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi juga termasuk kerugian yang harus kita pikul bersama. Sebenarnya kerugian bukan satu-satunya hal yang harus kita takuti dalam peristiwa ini tapi masih banyak hal-hal yang tidak boleh kita anggap enteng. Salah satu contoh yang juga harus benar-benar kita perhatikan adalah bahaya yang ditimbulkan, karena tidak sedikit bahaya yang ditimbulkan dan apabila terkena dampaknya, itu bukan masalah yang ringan dan tidak boleh dianggap sepele.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Larva panas, merusak dan mematikan apapun yang dilaluinya.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Lahar panas dan lahar dingin
6) Material padat (batuan, kerikil,pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b) Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia hanya bisa mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Gempa bumi termasuk bencana yang mengerikan karena peristiwa ini hanya dalam waktu sekejap saja dapat merusak atau merubah bentuk permukaan bumi.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dari letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
1) Berbagai bangunan roboh
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c) Angin topan
angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju kekawasan yang bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi Negara-negara di kawasan samudera pasifik dan atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan Kalifornia, texas, sampai dikawasan Asia seperti di Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tapi di Indonesia baru dirasakan dipertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelityang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
1) Dapat merobohkan gedung-gedung dan bangunan-bangunan.
2) Merusakkan areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
1.5.2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup.manusai sebagai makhluk ciptaan tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, sering kali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Ini tidak luput dari sikap keegoisan manusia yang hanya memikirkan keeksistensian dan kenyamanan pribadi mereka. Tanpa memperdulikan keadaan lingkungan sekitarnya.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena factor manusia, antara lain :
a) Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b) Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c) Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Berikut adalah beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak
langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
a) Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
b) Perburuan liar.
c) Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
d) Pembuangan sampah disembarang tempat.
e) Bangunan liar di Daerah Aliran Sungai (DAS)
f) Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan diluar batas.
g) Merusak hutan bakau.
1.6. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
menjaga dan melestarikan lingkunngan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemoimpin Negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insane di bumi, dari balita sampai manula atau lanjut usia. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidaup disekitar kita sesuai dangan kapasitas kemampuan masing-masing. Sekecil apapun usaha yang kita lakukan sangatlah besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Sebagai warga Negara yang baik, masyarakat tidak hanya harus memiliki kesadaran tapi masyarakat juga harus memiliki kesadaran yang tinggi akan terhadap upaya pelestarian hidup di sekitarnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat terkait dengan upaya pelestarian lingkungan hidup antara lain :
1.6.1. Pelestarian Tanah
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir merupakan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah yang di akibatkan oleh factor peristiwa alam. banjir mengakibatkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang mengakibatkan hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Begitu juga dengan tanah longsor disebabkan karena tidak adanya unsure yang dapat menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga terjadi kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terjadi, maka bukan hal yang mustahil apabila lingkungan ini akn berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestariannya dapat dilakukan dengan cara penanaman pohon atau yang biasa disebut dengan penghijauan kembali terhadap tanah yang semula gundul. Terutama untuk derah perbukitan, pegunungan atau daerah yang posisi tanahnya miring.
Sedangkan masalah tanah yang diakibatkan oleh factor manusia salah satunya adalah limbah. Misalkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Sebenarnya cara menanggulangi masalah ini sangatlah mudah, asalkan masing-masing individu memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungannya. Salah satu contoh mudahnya dan yang sudah lumrah yakni membuat tempat sampah. Dimana tempat sampah tersebut terdapat dua tempat untuk memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Contoh lainnya yakni mengurangi penggunaan bahan-bahan yang tidak dapat diurai oleh tanah. misalkan mengganti penggunaan plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus dengan bahan yang ramah lingkungan seperti daun pisang atau daun jati.
1.6.2. Pelestarian Air
Air adalah salah satu kebutuhan pokok mansia yang tidak kalah pentingnya. Mulai dari minum, mandi, mencuci, bercocok tanam, hingga memasak air masih berperan sangat penting.
Pada umumnya pencemaran yang terjadi di perairan seperti kali, sungai, danau dan laut. Contoh pencemaran lingkungan pada air adalah penggunaan zat kimia pemberantas hama yang menyerang lahan pertanian. Padahal zat kimia yang biasa digunakan untuk memberantas hama tersebut bukan hanya memberantas hama tetapi juga memberatas hewan hewan lain yang ada di sekitarnya.
Pembuangan sampah pada badan sungai juga merupakan salah satu contoh pencemaran air yang ngetren pada saat ini. Pembuangan sampah pada badan sungai merupakan hal yang disepelekan oleh masyarakat, padahal hal tersebut sangat berdampak sangat buruk. Selain berpengaruh buruk bagi kehidupan hewan yang hidup di dalamnya juga akan berdampak buruk bagi manusia sendiri, misalkan akan menimbulkan bau yang tak sedap pada musim kemarau. Dan akan menimbulkan bencana banjir pada musim penghujan. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian air antara lain :
a. Melarang penggunaan pestisida atau bahan kimia yang berlebihan.
b. Melarang pembuangan sampah sembarangan terutama pada badan sungai.
c. Tidak menggunakan bahan kimia dalam menangkap ikan disungai.
1.6.3. Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi ini bernafas memerlukan udara. Seperti yang sudah diketahui bahwa didalam udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya adalah gas oksigen. Udara yang kotor karena debu atau asap sisa pembakaran menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam udara. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga udara agar tetap bersih, segar dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan agar udara tetap bersih, segar dan sehat antara lain :
Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Karena tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman juga mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer semakin berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
Mengurangi atau bahkan kalo bisa menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetik, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
1.6.4. Pelestarian Hutan
Penggundulan atau penebangan hutan yang terus menerus sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman atau penghijauan kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Penebangan berlebihan dan penebangan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan dibumi. Sebab hutan tidak hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga menghasilkan oksigen, sebagai penahan lapisan tanah agar tidak mudah longsor, dan juga menyimpan cadangan air.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan adalah :
a. Melakukan penghijauan atau penanaman kembali baik terhadap hutan yang hampir maupun hutan yang sudah gundul.
b. Melarang penebangan hutan yang secara sewenang-wenang.
c. Menerapkan sistem tebang-pilih dalam menebang pohon.
d. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan panebangan hutan.
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan yang mengenai pengelolaan hutan.
1.6.5. Pelestarian Laut dan Pantai
Apakah kita pernah sedikit membayangkan kalau makanan laut yang sering kita konsumsi setiap hari dan dipercaya mengandung banyak protein dan berbagai macam nutrisi di dalamnya, sekarang sudah tidak sepenuhnya sehat?. Mungkin saja benar, karena laut juga tidak luput dari kebrutalan dan sikap keegoisan manusia. Penggunaan bahan kimia dalam menangkap ikan dapat membuat lingkungan laut dapat tercemar. Tercemarnya laut dari bahan-bahan kimia juga mempengaruhi kadar nutrisi yang terkandung dalam ikan.
Seperti halnya hutan, laut juga sumber daya alam yang mempunyai potensi. Kerusakan pantai, laut dan biota-biota laut pada umumnya disebabkan oleh ulah manusia. Seperti pengambilan pasir di pantai, pengambilan karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan karena telah hilangnya hutan bakau disekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk menjaga kelestarian pantai dan laut dapat dilakukan dengan cara :
a. Menanam kembali tanaman bakau di area sekitar pantai.
b. Melarang pengambilan batu karang yang berada di pantai maupun di dasar laut, karena merupakan tanaman laut dan juga merupakan habitat ikan-ikan.
c. Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
d. Melarang pangambilan pasir di daerah pantai.
e. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
1.6.6. Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di Bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuha dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Seperti manusia dengan tumbuhan, yakni tumbuhan memiliki banyak manfaat bagi manusia, salah satu contohnya adalahtunmbuhan dapat mengurangi polusi udara yang mengganggu pernafasan manusia. Begitu juga sebaliknya, tumbuhan juga memerlukan manusia untuk menjaga kelestariannya. Seperti halnya hubungan tersebut, hubungan antara manusia dengan hewan memiliki ikatan hubungan yang saling ketergantungan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah :
a. Mendirikan Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa.
b. Melarang kegiatan pemburuan liar.
c. Menggalakkan kegiatan penghijaua.
.
Seharusnya manusia sadar bahwa selain manusia memiliki hak atas lingkungannya, manusia juga memiliki kewajiban untuk merawat dan menjaga kelestarian akan lingkungannya. Akan tetapi hal ini telah disalah gunakan oleh manusia, bukan membuat lingkungan menjadi lebih indah, tapi membuat lingkungan makin tak karuan. Apakah manusia tidak sadar bahwa prilakunya terhadap lingkungan juga akan merugikan dirinya sendiri?. Satu pertanyaan besar yang manusia harus bisa menjawabnya.
Alangkan indahnya hidup ini apabila masing-masing dari kita semua memiliki kesadaran yang penuh, bahwa lingkungan hidup disekeliling kita ini sangat merindukan perhatian dan perlakuan baik dari kita.
Sebaiknya kita tidak boleh bertindak sewena-wena terhadap lingkungan disekeliling kita, jangan karena dengan imingan keuntungan melimpah yang akan kita dapatkan, hingga kita lupa akan kewajiban kita sebagai pemegang tanggung jawab terbesar dibumi. Kita harus ingat bahwa kita juga butuh terhadap lingkungan disekitar, baik itu terhadap lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.
Yang terakhir pesan dari saya adalah “Janganlah kamu lupa kalau kita hidup pada lingkungan, maka berterimakasihlah padanya.”
Sabtu, 19 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar